Meskipun Durability mesin bagus, sebab performa mesin diawal lap hingga akhir stabil dan kosisten. Kondisi demikian ini dipastikan agar suplai avgas ke dalam mikuni 24 mm dengan setingan gas segar cenderung pekat. Settingan ini sangat cocok untuk trek pendek. tentunya dengan support main jet 132 dan pilot jet 34 diteruskan dengan pemakaian profil noken as dengan pinggang 19,2 mm dan tinggi 26 mm serta lift noken 7,9 mm. Angak lift noken cukup aman sebab bawaan rpm yang tinggi nggak rentan mengalami floating alias katup melayang sehingga power lebih padat untuk putaran menengah dan tinggi.
Untuk karakter Yamaha Jupiter Z versi 2013dengan settingan tersebut, peak power dapat ditahan agak lama dan mempermudah untuk overtake di lintasan. paham tersebut dianut dengan menggunakan gigi 3 dan 4 ringan dimana rasio gigi 3 ( 29-21 ) gigi 4 ( 26-23 ). Kalau dikonversi ke keccepatan, maka akan lebih rapat sehingga top speed lebih singkat. Pengapian harus lebih stabil diputaran bawah dan atas dengan konsep DC Totalos serta suport rotor magnet yang bobotnya dijadikan 450 gram dan untuk mengurangi efek getar balancer weight sisi luar gigi primer di plot 550 gram.
Untuk gas buang digunakan knalpot dengan sarangan knalpot 42 mm, sesuai dengan perbandingan katup 26,5 mm dan 23 mm dengan menggunakan piston daytona 51 mm. Diameter katup masuk optimal meningkatkan debit gas segar, untuk mengawali gangsingan menengah atas dan saat rpm di bawah akselerasi membutuhkan pembuangan yang spontan ngelos. Sehingga dibutuhkan sarangan knalpot diameter 36 mm dan leher knalpot 26 mm.
Silahkan mencoba dan be the winner
SUPPORTED BY :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar